Sebuah perpaduan antara transportasi dan kambing (jeruji onthel dan daging kambing).. jadilah sate klathak. Menurut cerita temen, nama sate klathak diambil dari suara berisik saat pembuatan sate ini..(klathak…klathak..). Sate ini terkenal di daerah imogiri, kebetulan sebelum ramadhan kami mencoba di daerah pasar jejeran, wonokromo, pleret, bantul. bersama 3 temenku nangz, yayan, dan stwn berangkat dari jogja jam 7 meluncur lewat terminal giwangan ke selatan. Satu porsi sate isinya cuman 2 tusuk jeruji (sedikit ya) dihargai Rp.8000,- . Menu lainnya disana ada tongseng dan balungan ditambah minuman teh poci dan jeruk dengan gula batunya… wis lah intine wareg(*kenyang).

quote:
klo aku lebih suka “balungan”-nya lebih terasa bumbu rempahnya dan berkuah.. klo satenya cuman bumbu rempah sedikit, lebih asin, dijamin bikin panas tubuh naik karena daging sengaja nggak dibuat terbakar sampe item.